Sabtu, 05 Mei 2012

Uni Eropa Boikot Euro di Ukraina







WARSAWA – Politik, khususnya politik internasional sepertinya memang tak terbendung menjamah segala segi kehidupan, termasuk sepakbola. Terkait friksi politik di Ukraina, Uni Eropa dengan hegemoni politiknya menyatakan pemboikotan Euro 2012 di negara pecahan Uni Soviet itu.

Ukraina yang menemani Polandia menjadi host Euro 2012 Juni mendatang, diboikot Uni Eropa terkait tindakan protes terhadap perlakuan politik pemerintah Ukraina terhadap Yulia Tymoshenko. Tymoshenko dipenjarakan pemerintah setelah takhta kursi Perdana Menterinya dikudeta kubu politik yang berseberangan dengannya.

Uni Eropa protes keras terhadap pemerintah Ukraina, terlebih setelah Tymoshenko berusaha bersuara bahwa ajang Euro hanya akan menjadi kendaraan pencitraan pemerintah di bawah kuasa kepresidenan Viktor Yanukovich. Akibatnya, Tymoshenko menerima bogem mentah dari sipir penjara di wajah dan anggota tubuh lainnya akibat pemukulan.

Menteri-menteri Uni Eropa dari berbagai anggota, termasuk Jerman, Austria dan Belanda melakukan pemboikotan setelah melihat foto-foto dari media Ukraina, yang memperlihatkan sejumlah luka lebam di wajah dan anggota tubuh Tymoshenko lainnya akibat pemukulan tersebut.

Tapi Polandia yang juga anggota Uni Eropa, menyatakan takkan mengikuti imbauan tersebut. Melalui Perdana Menteri Donald Tusk, memboikot Euro akan menjadi blunder tersendiri jelang pembukaan tirai panggung Euro edisi ke-14. Tapi meski begitu, Tusk tak kehilangan rasa solidaritas dan keprihatinannya terhadap apa yang terjadi dengan Tymoshenko.

“Imbauan boikot Euro 2012 di Ukraina adalah hal yang buruk jelang pembukaan turnamen. Malah, jika kami lakukan akan berdampak buruk bagai menelan gol bunuh diri,” tutur Tusk, sebagaimana dilansir TheNews, Jumat (4/2/2012).

“Meski Euro berjalan musim panas ini di kedua negara, tak ada sesuatu hal pun yang meredam rasa solidaritas kami terhadap Tymoshenko. Saya yakin, kita bisa mencari cara lain untuk menekan pemerintah Ukraina selama Euro untuk menyelesaikan isu kemanusiaan terhadap Tymoshenko,” lanjut mantan aktivis kemahasiswaan tersebut.

Sebelumnya, Uni Eropa yang diwakili menteri lingkungan hidup Jerman – Norbert Röttgen juga mengimbau boikot yang lebih luas terhadap Ukraina, termasuk para pejabat atau kepala negara untuk menginjakkan kaki di Ukraina sepanjang Euro.

“Saya rasa saat ini merupakan waktu yang tak layak untuk para menteri atau kepala pemerintahan lain untuk menjadi tamu di Ukraina, karena saya khawatirkan hal itu akan menimbulkan bahaya pembenaran rezim kediktatoran di Ukraina,” seru Röttgen.

okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar